Sistemkemudi utama dan darurat harus diuji coba operasionalnya. • Pemeriksaan perlengkapan yang menempel pada pelat kulit, seperti misalnya bilge keel, shaft bracket, jika ada. • Pemeriksaan kotak laut dan saringannya berikut baut-baut pengikatnya harus dibuka. • Pemeriksaan bagian lainnya, seperti terowongan bow thruster (jika dilengkapi).
Pemeriksaan komponen dilakukan dengan melepas unit propeller, yakni dengan melepas baut pengikat flange yoke ke differential dan melepaskan center bearing pada propeller 3 joint. Setelah propeller terlepas lakukan pemeriksaan 1. Kebengkokan poros propeller depan dan menggunakan V-blok dan dial tester indikator ukurlah run-out poros kebengkokan. Run-out max. = mm2. Keausan dan kekocakan bantalan spider. Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada hambatan saat berputar. Periksa juga kebebasan aksial spider bearing oleh putaran yoke ketika tertahan poros dengan kuat. Kebebasan axial max. mm.3. Periksa clearance antara universal joint spider dan needle roller bearing4. Keausan dan kerusakan center support bearing Periksalah bahwa bearing dapat berputar dengan bebas tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak.5. Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan tetapi bisa bergerak maju-mundur dengan lancar.6. Pemeriksaan keausan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller metode yang sama dengan di atas lakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller belakang7. Pemeriksaan karet bushing maupun penutup debu pada center pengamatan terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center bearing.8. Pemeriksaan keseimbangan/ balance poros alat khusus roller instrument lakukan pengecekan ketidak seimbangan poros propeller. Bila ditemukan tidak seimbang un-balance maka lakukan balancing dengan memasang bobot pemberat pemeriksaan dan penyebab kesalahan atau kerusakan ditemukan maka segera dilakukan perbaikan atau penggantian dengan pembongkaran. Pada saat sebelum melakukan pembongkaran poros propeller sebaiknya diberikan tanda pada bagian-bagian yang berpasangan gb. 23. Pemasangan poros propeller setelah dilakukan pembongkaran harus memperhatikan tanda-tanda yang telah dibuat atau dengan memperhatikan pola pemasangan poros propeller yang terdapat pada buku manual dari kendaraan tersebut

Setelahkeseluruhan pemeriksaan selesai dan segala sesuatunya sesuai dengan yang diharapkan, maka Kepala Bengkel Torpedo akan menandatangani protocol yang menyatakan bahwa torpedo siap dipergunakan untuk latihan. Proses pemeriksaan semacam ini biasanya berjalan satu sampai dua minggu lamanya. 2.6. Latihan penembakan torpedo, dry firing.

Uploaded byGaj Ahmadha 0% found this document useful 1 vote1K views11 pagesDescriptionpropellerCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 1 vote1K views11 pagesPemeriksaan PropellerUploaded byGaj Ahmadha DescriptionpropellerFull descriptionJump to Page You are on page 1of 11Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Kelompokini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, juga pemanenan dan pasca panen jika menjadi satu kesatuan kegiatan tanaman hortikultura sayuran lainnya yang dipanen lebih dari sekali; pertanian bibit sayuran, kecuali bibit bit; dan pertanian sayuran lainnya.

Perawatan yang dilakukan pada propeller shaft adalah memberikan pelumasan dengan grease pada universal joint. Transmission body Sleeve joint yoke Yoke Tube Universal joint Flange 15 Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah suatu kerusakan atau untuk memastikan penyebab suatu keusakan. Pemeriksaan pencegahan atau perawatan dilaksanakan secara berkala dan rutin untuk memeriksa/ menjaga kondisi komponen dan kerjanya. Sedang pemeriksaan guna memastikan penyebab kerusakan harus dilakukan dengan betul-betul cermat dan perlu analisa kasus dan perlu pemeriksaan komponen dengan urutan yang cepat, tepat dan benar. Berikut dicontohkan, diagram analisa dan urutan pemeriksaan a Bunyi dari propeller shaft Gambar 13. Bagan alir diagnosis Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan kecermatan yang tinggi, karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kalau tidak cermat sering terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain. Periksa spider bearing Periksa sleeve yoke spline Periksa center bearing Ganti Ganti Ganti Aus/ macet Aus Aus Ok Ok 16 b Getaran dari propeller shaft Gambar 14. Bagan alir diagnosis Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut-baut Periksa universal joint Periksa flange mounting Periksa center bearing support maounting Betulkan/ Ganti Keraskan/ Ganti Keraskan/ Ganti Salah pemasangan Macet Baut-baut kendor Periksa sleeve yoke spline Periksa spider bearing Periksa karet bushing center bearing support Periksa propeller shaft Periksa balancie propeller Rusak/ pecah Melintir Un-balance Ganti Aus atau rusak Ganti Ganti Ganti Setel/ Ganti Baut-baut kendor Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok 17 pengikat dan atau lepaskan unit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen.
Pemeriksaankerataan blok silinder dilakukan pada permukaan bagian atas yaitu permukaan blok silinder yang menempel pada kepala silinder. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kerataan blok silinder ini sama dengan alat yang digunakan untuk memeriksa kerataan dari kepala silinder yaitu dengan menggunakan straight edge dan feeler gauge. Propeller shaft atau dengan istilah lain poros propeller merupakan komponen yang memiliki fungsi menyalurkan tenaga dan kecepatan putar dari transmisi ke gardan untuk kemudian ke roda kendaraan. Propeller shaft ini digunakan pada kendaraan tipe FR Front Engine, Rear Drive, yang artinya adalah letak mesin berada di depan dan putaran mesin diteruskan untuk memutar roda belakang. Contoh dari kendaraan ini umumnya adalah truk, pick up, dan beberapa dari poros propeller adalah meneruskan putaran dari transmisi ke gardan poros roda belakang. Permsalahan dari kondisi jalan adalah yang tidak selalu rata, yang akan menyebabkan poros roda belakang akan bergerak naik turun oleh kerja dari suspensi roda belakang. Dengan demikian fungsi dari poros propeller tidak hanya untuk meneruskan putaran, tetapi juga harus mampu mengikuti gerak dari poros roda belakang yang naik dan turun saat berkendara. Jika poros propeller tidak dapat mengikuti gerak naik turun dari poros roda belakang, maka akan berakibat poros propeller patah atau bengkok. Sehingga akan menyebabkan penerusan putaran menjadi tidak poros propeller terkesan sebagai komponen yang kaku rigid dan tidak berkesan rumit, namun, propeller shaft juga tetap membutuhkan pemeriksaan dan perawatan yang maksimal secara teratur. Pemeriksaan dan perawatan dilakukan secara rutin dan berkala dikarenakan dari fungsi poros propeller yang sangat penting dan letak yang dibagian bawah kendaraan sehingga jarang terlihat. Apabila propeller shaft yang tidak dapat bekerja dengan baik dan benar, maka kendaraan akan sulit untuk dikendarai dan apabila dapat dikendaraai tidak akan bekerja secara maksimal. Lalu pemeriksaan dan perawatan apa saja yang sebaiknya dilakukan pada propeller shaft? Mari kita simak ulasan berikut PROPELLER SHAFT POROS PROPELLERPemeriksaan pada propeller shaft dilakukan secara berkala dan teratur agar kondisi dari poros proppeler selalu dalam keadaan baik dan siap diandalkan. Berikut ini merupakan beberapa cara pemeriksaan pada propeller shaft1. Pemerikasaan Kebengkokan Poros Propeller Depan dan BelakangMenggunakan v-blok dan dial tester indicator untuk mengukur run-out poros kebengkokan. Putar poros propeller secara perlahan sampai satu putaran, sambil melihat dan membaca nilai pergerakan jarum dial indicator tersebut. Nilai kebengkokan maksimum 0,8 mm. Apabila hasil kebengkokan poros lebih besar dari nilai maksimum maka perlu penggantian poros. 2. Pemeriksaan Bantalan Spider/Bantalan Universal Joint Periksa bantalan spider dari keausan atau kerusakan secara visual. Periksa gerak bebas aksial bantalan spider dengan cara memutar yoke sambil menahan kuat poros propeller. Nilai gerak bebas aksial bantalan adalah lebih dari 0,05 mm. Apabila gerak bebas aksial bantalan lebih besar dari nilai maksimum, maka perlu penggantian bantalan spider. 3. Pemeriksaan Clearance antara Universal Joint dan Needle Roller Bearing Pengukuran clearance atau celah spider bearing 4. Keausan dan Kerusakan Center Support Bearing Periksa bearing agar dapat berputar secara bebas tanpa hambatan namun tidak kocak atau longgar. 5. Pemeriksaan Keausan Alur-Alur Sleeve Yoke Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan cara memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan namun bisa bergerak maju mundur dengan lancar. 6. Pemeriksaan Keausan Alur-Alur Ujung Propeller Depan terhadap Flange maupun Yoke Propeller Belakang Dengan menggunakan metode yang sama dengan nomer 5 yang dilakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller Pemeriksaan Karet Bushing Rubber Bushing maupun Penutup Debu pada Center Bearing Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center Pemeriksaan Keseimbangan Poros PropellerMenggunakan alat khusus roller instrument lakukanlah pengecekan ketidakseimbangan poros propeller. Apabila ditemukan tidak seimbang unbalance maka perlu dilakukan balancing dengan memasang bobot pemberat balance.PERAWATAN PROPELLER SHAFTSelain pemeriksaan diatas, pada poros proppeler wajib selalu dilakukannya perawatan secara berkala dan teratur. Perawatan yang teratur dan benar akan mengakibatkan massa pakai poros proppeler menjadi lama. Berikut ini beberapa langkah atau cara dalam merawat proppeler shaft1. Selalu Menjaga Kebersihan Propeller ShaftLangkah pertama dalam perawatan poros propeller pada mobil adalah dengan cara selalu menjaga kebersihan propeler shaft sebaik mungkin. Mengingat posisi propeller shaft yang berada di kolong mobil dan rentan terhadap kotoran seperti debu, pasir, hingga lumpur maka perawatan hal ini wajib dilakukan oleh pemilik mobil. Kotoran-kotoran yang menempel pada propeller shaft sangat berpotensi menimbulkan karat dan keausan yang cukup parah bagi bagian propeller shaft. Seperti batang poros propeller, hingga pada bearing-bearing yang ada di dalam universal joint. Sehingga, jika kendaraan sering dipakai melintasi medan berpasir atau berlumpur, maka sangat disarankan segera membersihkan lumpur atau pasir yang melekat pada poros propeller. Langkah pembersihan bisa dilakukan dengan cara disemprot air bertekanan agar kotoran dapat menghilang. Dengan begitu tingkat kerusakan akibat karat in bisa di Memeriksa Propeller Shaft dari Keausan, Oblak, dan Kebengkokan secara Teratur Perawatan selanjutnya pada propeller shaft adalah dengan cara melakukan pemeriksaan keausan, keoblakan, serta kebengkokan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara berkala setiap kelipatan km. Kondisi dari propeller shaft yang aus, oblak serta bengkok akan memberikan dampak kendaraan tidak nyaman digunakan. Umumnnya mobil akan terasa bergetar, muncul suara pada kolong mobil yang mengganggu. Untuk mengatasi bisa dilakukan pemeriksaan pada universal joint dan center bearing dari keoblakan, serta perhatikan batang propeller shaft dari benturan dan kebengkokan. Apabila ditemukan universal joint oblak atau poros bengkok, maka perlu dilakukannya penggantian pada jointnya atau ganti secara Memberikan Pelumas Grease secara RutinPerawatan memberikan pelumas grease secara rutin adalah langkah dan cara perawatan propeller shaft yang selanjutnya harus dilakukan secara rutin. Pemberian grease grease up pada propeller shaft umum dilakukan secara berkala setiap kelipatan km dengan menggunakan grease jenis chassis grease. Dalam pemberian grease, dianjurkan menggunakan alat grease gun alat tembak grease sehingga diharapkan grease benar-benar masuk ke dalam bearing dan laher. Berikut ini beberapa posisi pemberian grease yang pada propeller shaft a. Pemberian Grease di bagian universal joint Pastikan grease yang lama telah keluar dari sela-sela roller bearing pada universal joint, hal ini bertujuan memastikan agar grease yang baru benar-benar masuk dan menggantikan grease yang lama. b. Pemberian Grease di bagian center bearingPerlu diingat bahwa center bearing hanya ada di propeller shaft tipe 3 joint atau lebih. Apabila propeller shaft mobil memiliki center bearing, maka perlu diganti greasenya komponen tersebut. Tetapi, jika ada center bearing yang tidak menyediakan katup nipel penggantian gemuk, maka lewati saja center bearing ini. c. Pemberian Grease di bagian slip joint Lakukanlah hal yang sama seperti saat melakukan penggantian grease pada slip joint. Pastikanlah grease yang lama keluar dan tergantikan oleh grease yang Memeriksa Kekencangan Baut Pengikat Propeller ShaftSeperti yang kita ketahui jika propeller shaft ini memiliki tugas dan peran yang sangat penting dan berat dalam menggerakan kendaraan. Kondisi hentakan dan puntiran yang secara tiba-tiba kerap terjadi, hal ini tidak mungkin jika baut-baut pengikat pada propeller shaft akan mengalami kelonggaran dan kendor yang akan berpotensi putus ditengah jalan. Sehingga, pemeriksaan kekencangan baut propeller shaft harus dilakukan secara rutin dilakukan secara berkala setiap setiap km bersama dengan pemeriksaan keausan, keoblakan, dan kebengkokan pada propeller beberapa bagian baut yang wajib dilakukan pemeriksaan dan pengencangan ulang pada propeller shaft Baut pengikat antara Output shaft transmisi dengan yoke bagian depan Baut pengikat center bearing dengan chassis Baut pengikat yoke bagian belakang dengan pinion gear gardan differensial Pastikanlah agar seluruh baut yang ada pada propeller shaft sudah dalam kondisi kencang dan terikat kuat agar kerja dari poros propeller tidak Berkendara dengan Baik dan BenarBerkendara yang baik dan benar adalah berkendara yang patuh akan aturan lalu lintas dan perundang-undangan yang berlaku dalam berkendara termasuk didalamnya dalam membawa muatan yang tidak berlebihan. Kerusakan propeller shaft banyak terjadi dikarenakan kendaraan digunakan mengangkut barang bawaan yang melebihi muatan seharusnya sehingga kerja poros propeller akan berat dalam meneruskan putaran mesin. Selain itu menggunakan kendaraan secara kasar juga akan berpotensi mempercepat kerusakan pada propeller shaft. Sehingga perlunya kesadaran akan penggunaan kendaraan secara normal dan wajar yang mengikut aturan agar kendaraan tetap awet dan tahan pembahasan kali ini mengenai cara pemeriksaan dan perawatan poros propeller pada mobil. Semoga dapat bermanfaat dalam mempelajari chassis pada kendaraan Teknika!

Dilansirdari Ensiklopedia, pemeriksaan visual baterai meliputi dibawah ini, kecuali pemeriksaan tegangan. Related Posts: Bacalah teks berikut!Untuk mengetahui hasil percobaan,

PEMERIKSAAN POROS PROPELLER Dalam melakukan pemeriksaan maupun perbaikkan poros propeller, hal yang perlu kita lakukan adalah mendiagnosisnya dahulu. tujuan dari melakukan diagnosis adalah untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada komponen. Diagnosis bisa dilakukan secara getaran dan secara audio atau bunyi yang ditimbulkan oleh unit sistem. Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara audio atau bunyi adalah Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan kecermatan yang tinggi karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kakau tidak cermat akan terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain. Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara getaran atau bunyi adalah Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut-baut pengikat dan atau lepaskan unit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen. Berikut konstruksi dari propeller shaft. Berikut adalah cara kerja pemeriksaan pada propeller shaft PEMERIKSAAN POROS PENGGERAK DEPAN Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan dan penyebab kerusakan pada axle shaft poros penggerak depan. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara berkala dan rutin untuk mencegah kerusakan yang lebih banyak. Untuk melakukan pemeriksaan diwajibkan mengetaui konstruksi axle shaft agar sewaktu melakukan pemeriksaan ataupun perbaikan tidak mengalami kesulitan dalam membongkar maupun merakit kembali. Berikut adalah konstruksi dari poros penggerak depan. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain Pemeriksaan bantalan dilakukan dengan langkah sebagai berikut Melepas kaliper dan piringan rem Periksa kebebasan bantalan dalam arah axial dengan dial indikator. Kebebasan makasimum adalah mm. Setelah dipastikan bantalan masih baik, pasang kembali kaliper dan piringan rem. Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dengan yang baik, dengan melakukan pembongkaran. Pembongkaran dan pemeriksaan-pemeriksaannya adalah sebagai berikut Lepaskan cotter pin, penutup pengunci mur dan mur pengunci bantalan Mengeluarkan minyak pelumas roda gigi differential Melepaskan hubungan tie rod end dengan steering knuckle, dengan menggunakan tracker ball joint. Melepas steering knuckle dari lower arm, dengan melepas baut pemegangnya Melepas poros penggerak depan, dengan memukulnya dengan palu plastik dan memegangnya dengan tangan. Setelah unit poros penggerak terlepas lakukan pemeriksaan sebagai berikut Periksa dan perhatikan bahwa harus tidak ada kebebasan dalam outboard joint Periksa dan perhatikan bahwa inboard joint meluncur dengan lembut dalam arah axial Periksa dan perhatikan bahwa kebebasan arah radial dari inboard joint tidak terlalu besar Periksa kerusakan boot. Pemeriksaan panjang standar spec. lihat manual book Untuk penggantian bantalan dapat dilakukan dengan melepas dan membongkar axle hub dengan langkah sebagai berikut Melepas kaliper dan melepas piringan rem disc brake Melepas mur/baut pengikat steering knuckle ke shock absorber Melepas unit axle hub Membongkar unit axle hub Mengganti bantalan Merakit unit axle hub Memasang axle hub depan
1Ha93BL.
  • snh8udv95s.pages.dev/262
  • snh8udv95s.pages.dev/431
  • snh8udv95s.pages.dev/204
  • snh8udv95s.pages.dev/497
  • snh8udv95s.pages.dev/427
  • snh8udv95s.pages.dev/97
  • snh8udv95s.pages.dev/275
  • snh8udv95s.pages.dev/498
  • pemeriksaan propeller shaft meliputi pemeriksaan berikut kecuali